Biaya perumahan yang terus meningkat dengan laju mengkhawatirkan telah menimbulkan dampak besar bagi masyarakat, khususnya bagi generasi muda dan keluarga dengan penghasilan rendah.


Harga rumah dan tarif sewa yang melonjak tajam membuat banyak orang muda merasa terbebani secara finansial. Semakin sulit bagi mereka untuk menabung demi membeli rumah sendiri, dan banyak yang akhirnya memilih menunda memiliki rumah atau bahkan terpaksa tinggal bersama orang tua.


Sebagian lainnya terjebak dalam pasar sewa yang tidak ramah kantong, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam persentase kepemilikan rumah di kalangan anak muda selama satu dekade terakhir. Tren ini semakin nyata seiring dengan meningkatnya ketimpangan ekonomi yang mencolok.


Ketimpangan Perumahan dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial


Ketimpangan dalam sektor perumahan bukan hanya soal uang atau kemampuan membeli properti. Masalah ini berdampak luas terhadap mobilitas sosial, akses pendidikan, hingga kondisi kesehatan masyarakat secara umum. Berbagai studi membuktikan bahwa ketimpangan perumahan berbanding lurus dengan kesenjangan dalam kesempatan pendidikan.


Anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah sering kali tidak bisa mengakses sekolah berkualitas, karena sekolah-sekolah tersebut biasanya berada di kawasan dengan harga properti yang tinggi. Kondisi tempat tinggal yang tidak stabil menyebabkan anak-anak ini mengalami berbagai tantangan dalam proses belajar. Mereka kesulitan untuk fokus, memiliki tingkat stres tinggi, dan cenderung tertinggal dalam prestasi akademik, yang pada akhirnya berdampak pada masa depan mereka.


Selain itu, ketidakstabilan tempat tinggal juga berhubungan erat dengan masalah kesehatan mental. Banyak keluarga yang tidak mampu mengikuti kenaikan harga sewa mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan psikologis lainnya akibat tekanan hidup yang terus menerus. Hidup dalam ketidakpastian akan tempat tinggal membuat banyak orang kehilangan rasa aman dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


Peran Penting Kebijakan Pemerintah


Untuk mengatasi persoalan ini, intervensi dari pemerintah sangat diperlukan. Ada berbagai kebijakan yang bisa diterapkan untuk meningkatkan keterjangkauan harga rumah. Salah satunya adalah memperluas program seperti Low-Income Housing Tax Credit (LIHTC), yang dapat mendorong pemerintah daerah dan pengembang untuk membangun lebih banyak perumahan yang terjangkau.


Selain itu, pemerintah juga dapat menyederhanakan proses perizinan pembangunan dan aturan penggunaan lahan, yang selama ini sering menjadi penghambat dalam pembangunan rumah baru. Contohnya adalah reformasi penggunaan lahan yang dilakukan di Minneapolis, Amerika Serikat. Kota ini berhasil meningkatkan jumlah unit rumah dengan menghapus batasan zonasi yang tidak perlu dan mengurangi kewajiban terkait penyediaan lahan parkir. Hasilnya, pasokan rumah meningkat secara signifikan dan warga memiliki lebih banyak pilihan tempat tinggal.


Pengendalian Sewa sebagai Solusi Tambahan


Salah satu langkah kebijakan lain yang dapat dipertimbangkan adalah pengendalian sewa. Kebijakan ini bertujuan melindungi penyewa berpenghasilan rendah dari dampak kenaikan sewa yang tidak terkendali. Meskipun ada kekhawatiran bahwa pengendalian sewa bisa menghambat pasokan perumahan, sejumlah studi menunjukkan bahwa pengendalian sewa yang dilakukan secara moderat justru dapat memberikan dampak positif.


Ketika keluarga berpenghasilan rendah dapat tinggal di tempat yang stabil dan terjangkau, mereka cenderung memiliki kehidupan yang lebih sehat, lebih produktif, dan lebih terlibat dalam lingkungan sosialnya. Stabilitas tempat tinggal juga berarti anak-anak mereka bisa belajar dengan lebih tenang dan orang tua bisa fokus bekerja tanpa harus terus-menerus khawatir tentang tempat tinggal berikutnya.


Kenaikan biaya perumahan memberikan dampak mendalam bagi masyarakat, khususnya bagi anak muda dan keluarga berpenghasilan rendah. Namun, melalui kebijakan yang tepat, pemerintah memiliki peran penting untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan sistem perumahan yang lebih adil dan inklusif. Saat krisis perumahan terus memburuk, semakin penting bagi semua lapisan pemerintahan untuk bergerak cepat dan mengambil tindakan nyata demi memastikan setiap orang memiliki akses terhadap tempat tinggal yang layak, aman, dan terjangkau. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.