Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem limfatik yang berfungsi menyaring cairan limfa dan menjadi tempat berkumpulnya sel-sel imun.


Ketika tubuh menghadapi infeksi, kelenjar ini sering kali membesar sebagai reaksi terhadap peningkatan aktivitas sel imun. Pembesaran ini bisa menjadi petunjuk penting untuk mendeteksi jenis dan luasnya infeksi.


Membedakan Pembesaran Kelenjar Lokal dan Umum: Petunjuk Luasnya Infeksi


Pembesaran kelenjar getah bening, atau limfadenopati, bisa terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Limfadenopati lokal terjadi pada satu area tubuh, biasanya di dekat lokasi infeksi. Contohnya, infeksi tenggorokan dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar di leher, atau luka pada kulit bisa memicu pembesaran kelenjar di ketiak.


Sebaliknya, limfadenopati umum melibatkan banyak kelompok kelenjar di seluruh tubuh. Ini biasanya menunjukkan adanya infeksi sistemik seperti mononukleosis atau tuberkulosis, di mana sistem kekebalan tubuh merespons secara lebih luas.


Ciri-Ciri Kelenjar yang Terinfeksi: Bukan Hanya Soal Ukuran


Perubahan pada kelenjar getah bening akibat infeksi tidak hanya mencakup ukuran. Kelenjar juga bisa menjadi lunak, nyeri saat disentuh, dan terasa menggumpal atau saling menempel (matted). Pada beberapa kasus, kulit di atas kelenjar tampak memerah atau terasa hangat. Jika infeksi memburuk, bisa terbentuk abses di dalam kelenjar, yakni penumpukan nanah yang kadang mengalir keluar.


Menurut Dr. Lisa Green, spesialis penyakit infeksi, "Infeksi pada kelenjar getah bening bisa menyebabkan nyeri, kelembutan, atau kelenjar saling melekat, sering disertai kemerahan atau rasa hangat pada kulit. Pada kasus parah, bisa terbentuk abses dengan nanah dan keluarnya cairan, yang membedakannya dari penyebab lain seperti keganasan."


Langkah Diagnosis: Dari Pemeriksaan Fisik hingga Tes Lanjutan


Pemeriksaan awal dimulai dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Dokter akan menilai ukuran, konsistensi, tingkat nyeri, dan distribusi kelenjar. Tes darah seperti hitung darah lengkap dan penanda peradangan membantu mengetahui apakah infeksi bersifat lokal atau sistemik.


Jika diperlukan, pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT scan, atau rontgen dada dapat memberikan gambaran lebih rinci, terutama jika sumber infeksi tidak terlihat jelas. Pada kasus yang tidak bisa dipastikan, biopsi kelenjar getah bening dilakukan untuk pemeriksaan mikroskopis dan kultur bakteri guna menentukan diagnosis pasti.


Penyebab Infeksi Umum dan Dampaknya pada Kelenjar


Beberapa infeksi bakteri seperti radang tenggorokan akibat streptokokus atau infeksi kulit kerap menjadi penyebab limfadenitis lokal. Infeksi virus seperti flu biasa, campak, hingga virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis) sering memicu limfadenopati umum.


Infeksi jamur dan patogen langka lainnya juga bisa menyebabkan pembesaran kelenjar, terutama pada individu dengan daya tahan tubuh lemah. Mengenali jenis penyebabnya penting untuk menentukan pengobatan yang tepat.


Kapan Pembengkakan Kelenjar Menjadi Tanda Bahaya?


Meskipun infeksi merupakan penyebab paling umum, pembengkakan kelenjar yang menetap, tidak biasa, atau berkembang cepat bisa menjadi tanda kondisi serius seperti kanker getah bening (limfoma) atau penyebaran kanker dari organ lain. Kelenjar yang terasa keras, tidak bergerak, cepat membesar, atau tidak menimbulkan nyeri perlu dievaluasi segera.


Selain itu, penyakit autoimun seperti lupus atau rematik juga bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar akibat peradangan kronis. Membedakan penyebab ini sejak awal penting agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat.


Pengobatan dan Harapan Sembuh: Fokus pada Sumber Masalah


Penanganan limfadenopati bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Infeksi bakteri biasanya diatasi dengan antibiotik, sedangkan infeksi virus dan jamur memerlukan terapi khusus. Untuk meredakan gejala, obat penurun demam dan penghilang nyeri bisa membantu memberikan kenyamanan.


Dalam sebagian besar kasus, pembengkakan kelenjar akibat infeksi akan membaik dalam beberapa minggu setelah infeksi teratasi. Namun, jika pembengkakan tak kunjung membaik atau justru bertambah parah, pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan.


Kelenjar getah bening bukan sekadar jaringan kecil, tetapi penunjuk penting kondisi tubuh Anda. Melalui perubahan ukuran, tekstur, dan lokasi pembengkakan, kelenjar ini memberi informasi berharga tentang aktivitas sistem imun dan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Mengenali gejala, memahami penyebab, serta mengetahui kapan harus memeriksakan diri dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan memastikan penanganan yang cepat dan tepat.