Hi, Lykkers pecinta bunga! Ada yang suka bunga anggrek bulan gak?


Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) bukan hanya simbol keindahan dan kemewahan, tetapi juga merupakan salah satu bunga nasional Indonesia yang dikenal luas karena tampilannya yang anggun dan tahan lama.


Dikenal dengan kelopak putih bersih dan bentuk menyerupai kupu-kupu, tanaman ini sering digunakan sebagai hiasan rumah, hadiah spesial, bahkan simbol cinta dan kesetiaan.


Namun, meski terlihat lembut, Anggrek Bulan ternyata cukup tangguh, selama dirawat dengan tepat.


Berikut adalah panduan lengkap dan praktis untuk menumbuhkan serta merawat Anggrek Bulan agar tetap indah dan berbunga tahan lama.


Mengenal Karakteristik Anggrek Bulan


Anggrek Bulan merupakan jenis anggrek epifit, artinya ia tumbuh menempel pada pohon atau benda lain, namun tidak merugikan inangnya. Di habitat alaminya, anggrek ini tumbuh di hutan hujan tropis yang lembap, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung.


Anggrek ini memiliki bunga yang bisa bertahan selama 2 hingga 6 bulan dan mekar beberapa kali dalam setahun, menjadikannya tanaman hias favorit untuk jangka panjang.


Media Tanam: Jangan Pakai Tanah Biasa


Banyak pemula keliru menggunakan tanah sebagai media tanam anggrek, padahal ini justru dapat membunuhnya. Anggrek Bulan membutuhkan media tanam yang porous (berpori) agar akar mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.


Media tanam yang umum digunakan antara lain:


1. Serat pakis


2. Sabut kelapa


3. Arang kayu


4. Kulit pinus (pine bark)


Pastikan media tanam selalu dalam keadaan lembap namun tidak becek. Akar Anggrek Bulan mudah membusuk jika terlalu basah.


Pencahayaan dan Suhu


Anggrek Bulan menyukai cahaya yang terang namun tidak langsung. Cahaya matahari pagi di balik tirai atau tempat yang mendapat sinar tidak langsung adalah lokasi ideal. Jika daun mulai menguning atau terbakar, itu tanda tanaman terlalu banyak terkena cahaya.


Suhu ideal bagi pertumbuhannya adalah 20–30°C. Di malam hari, suhu yang sedikit lebih dingin justru merangsang pembungaan.


Penyiraman: Jangan Terlalu Sering


Penyiraman adalah salah satu kesalahan paling umum dalam merawat anggrek. Anggrek Bulan tidak suka akar yang terendam air terus-menerus.


Tips menyiram yang benar:


1. Siram hanya saat media tanam mulai mengering.


2. Gunakan air bersih dengan suhu ruang.


3. Siram bagian akar dan hindari air menggenang di bagian tengah daun, karena bisa menyebabkan busuk.


Idealnya, penyiraman dilakukan 2–3 kali seminggu, tergantung suhu dan kelembapan ruangan.


Pemupukan: Sedikit Tapi Rutin


Agar Anggrek Bulan rajin berbunga, pemberian nutrisi tambahan penting. Gunakan pupuk khusus anggrek atau pupuk cair yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium dalam dosis rendah.


Pemupukan bisa dilakukan setiap 2 minggu sekali. Selalu encerkan pupuk sesuai petunjuk dan hindari pemupukan berlebihan karena dapat merusak akar.


Tips Agar Anggrek Bulan Rajin Berbunga


1. Ciptakan perbedaan suhu siang dan malam: Ini merangsang pembungaan alami.


2. Gunakan pot transparan: Akar anggrek juga melakukan fotosintesis, jadi cahaya membantu pertumbuhannya.


3. Pangkas tangkai bunga setelah layu: Potong tangkai di bagian atas ruas ketiga dari bawah untuk mendorong pertumbuhan bunga baru.


4. Jaga kelembapan ruangan: Gunakan semprotan kabut jika udara terlalu kering.


Anggrek Bulan bukan hanya cantik, tapi juga simbol ketekunan dalam merawat kehidupan. Butuh kesabaran dan perhatian untuk melihatnya tumbuh dan berbunga, namun hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.


Dengan pemahaman yang tepat tentang media tanam, pencahayaan, penyiraman, dan pemupukan, siapa pun bisa sukses menumbuhkan tanaman ini di rumah. Anggrek Bulan akan menjadi penambah estetika ruangan, sekaligus memberi rasa bangga karena berhasil merawat salah satu bunga tercantik yang dimiliki Indonesia.