Vertigo, atau sensasi berputar padahal tubuh sedang diam, sering kali disalahartikan sebagai pusing biasa. Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada sistem keseimbangan tubuh.
Menariknya, vertigo tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi juga banyak dialami oleh individu muda yang aktif. Pada kelompok usia ini, vertigo memiliki penyebab yang beragam dan perlu dikenali sejak dini agar tidak menimbulkan komplikasi jangka panjang.
Vertigo muncul akibat gangguan pada sistem vestibular yang bertugas menjaga keseimbangan dan orientasi tubuh terhadap lingkungan. Berdasarkan sumber gangguannya, vertigo terbagi menjadi dua jenis utama:
- Vertigo perifer: Berasal dari gangguan pada telinga bagian dalam atau saraf yang terhubung ke otak.
- Vertigo sentral: Berasal dari gangguan pada batang otak atau otak kecil (cerebellum) yang mengatur keseimbangan dan koordinasi.
Membedakan kedua jenis ini sangat penting karena penanganannya berbeda dan dapat menentukan keberhasilan pemulihan pasien.
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) – Biang Vertigo Akut
BPPV merupakan penyebab paling umum. Kondisi ini terjadi ketika partikel kalsium karbonat kecil (otokonia) berpindah dari tempat asalnya di utrikel menuju ke saluran setengah lingkaran di telinga bagian dalam. Perpindahan ini menimbulkan sensasi berputar hebat, terutama saat kepala bergerak tiba-tiba, misalnya ketika bangun dari tidur atau menunduk.
2. Neuritis Vestibular dan Labirinitis – Serangan Virus yang Mengganggu Keseimbangan
Infeksi virus yang menyerang saraf vestibular atau seluruh labirin telinga bisa menyebabkan vertigo yang berlangsung lama, bahkan hingga beberapa hari. Penderita biasanya juga mengalami mual hebat, kesulitan berjalan, dan merasa tubuh tidak stabil. Walau sebagian besar pasien pulih dalam beberapa minggu, beberapa tetap merasakan ketidakseimbangan dalam jangka panjang.
3. Vertigo karena Migrain – Si Licik yang Sering Salah Dikenali
Jenis ini cukup membingungkan karena gejalanya mirip dengan vertigo lain, namun berhubungan dengan migrain. Serangan bisa datang tiba-tiba, berlangsung selama menit hingga jam, dan tidak selalu diikuti dengan sakit kepala, sehingga kerap disalahartikan sebagai gangguan lain. Kondisi ini sangat membingungkan dan sering kali terlambat terdiagnosis.
Penderita vertigo biasanya merasakan sensasi seperti berputar, terhuyung, atau melayang. Beberapa gejala lain yang menyertai antara lain:
- Mual dan muntah
- Gangguan keseimbangan
- Mata bergerak tidak terkontrol (nystagmus)
- Sulit berdiri atau berjalan lurus
Yang membedakan vertigo dari pusing biasa adalah adanya sensasi gerakan atau rotasi yang tidak nyata.
Penanganan vertigo bergantung pada penyebab dasarnya, dan kemajuan medis telah memberikan berbagai solusi yang cukup efektif:
1. Manuver Reposisi (Seperti Manuver Epley)
Untuk kasus BPPV, terapi ini terbukti sangat efektif. Dengan serangkaian gerakan kepala dan tubuh, partikel yang salah tempat diarahkan kembali ke posisi semula. Hasilnya? Gejala vertigo bisa hilang dalam hitungan menit hingga jam.
2. Terapi Obat untuk Neuritis Vestibular
Obat penenang vestibular dan anti-mual diberikan untuk meredakan gejala akut. Beberapa dokter juga menggunakan kortikosteroid pada tahap awal guna mengurangi peradangan, meski efektivitasnya masih menjadi bahan diskusi.
3. Pendekatan Personal pada Vertigo Migrain
Karena sifatnya yang kompleks, vertigo migrain membutuhkan penanganan jangka panjang yang melibatkan perubahan gaya hidup, penghindaran pemicu, dan penggunaan obat pencegah migrain.
4. Terapi Rehabilitasi Vestibular (VRT)
Latihan khusus untuk melatih keseimbangan dan adaptasi tubuh terhadap gerakan sangat dianjurkan, terutama bagi pasien yang belum sepenuhnya pulih setelah fase akut vertigo.
Dr. Joseph Furman, seorang ahli neurotologi terkemuka, menyampaikan bahwa vertigo pada anak muda umumnya disebabkan oleh gangguan vestibular yang dapat diobati. Menurutnya, "Diagnosis yang tepat waktu dan terapi berbasis bukti seperti manuver reposisi bisa secara drastis mengurangi penderitaan pasien dan mengembalikan kualitas hidup."
Sementara itu, Dr. Kristen K. Steenerson, seorang neurolog vestibular, mengingatkan bahwa "Vertigo karena migrain sangat menantang karena bisa meniru berbagai gangguan vestibular lain, dan sering kali dipicu oleh gangguan vestibular lain juga."
Vertigo pada anak muda umumnya berasal dari gangguan di telinga dalam, meskipun tidak jarang merupakan tanda dari masalah di sistem saraf pusat. BPPV dan neuritis vestibular menjadi penyebab paling sering, sementara vertigo migrain menghadirkan tantangan diagnostik tersendiri. Kombinasi pendekatan manuver fisik, pengobatan, dan rehabilitasi terbukti efektif dalam meredakan gejala dan mempercepat pemulihan.
simak video "hindari hal yang dapat menyebabkan vertigo"
video by "Saddam Ismail"