Pernahkah terpikir, mengapa ada jam tangan kuno berusia lebih dari satu abad yang masih berdetak, sementara yang lain sudah rusak hanya dalam puluhan tahun? Bukan sihir, tapi perawatanlah yang menjadi kuncinya.
Yuk, kita telusuri fakta menarik di balik daya tahan jam tangan mekanik dan mengapa sebagian jam bisa bertahan jauh melampaui usia rata-rata.
Kebanyakan Jam Tangan Hanya Bertahan Sekitar 30 Tahun
Banyak orang berpikir bahwa semua jam mekanik, apalagi buatan Swiss, pasti bisa diwariskan turun-temurun. Namun kenyataannya, sebagian besar jam hanya mampu bertahan sekitar 20 hingga 30 tahun. Misalnya, movement Swiss seperti ETA bisa bekerja optimal selama kurang lebih tiga dekade jika dirawat dengan baik.
Dengan perawatan yang wajar, movement ini bisa berjalan baik selama tiga dekade. Sementara itu, brand eksklusif seperti Rolex, IWC, atau Jaeger-LeCoultre yang merancang movement mereka sendiri (in-house) bisa memberikan ketahanan lebih, bahkan sampai 50 tahun lebih. Untuk jam kuarsa, usia pakainya bisa mencapai 70 tahun, meskipun jenis ini tidak sepopuler jam mekanik di kalangan kolektor.
Jam Tangan Vintage Sering Direstorasi
Sering terdengar kisah jam tangan antik berumur 100 tahun yang masih berfungsi dengan baik dan bahkan dilelang dengan harga fantastis. Namun perlu diketahui, kebanyakan dari jam tersebut telah mengalami proses restorasi yang intensif.
Merek seperti Patek Philippe, misalnya, menyimpan dokumentasi detail setiap movement yang mereka produksi. Hal ini memungkinkan teknisi untuk memperbaiki jam lama dengan presisi tinggi. Inilah salah satu alasan mengapa jam vintage Patek sering dihargai tinggi di pasar koleksi.
Rolex juga dikenal karena mempertahankan desain movement yang konsisten dari generasi ke generasi. Ini memudahkan pencarian suku cadang dan menjadikan jam mereka lebih mudah untuk diperbaiki meski sudah puluhan tahun usianya.
Kolektor Punya Strategi Unik
Beberapa kolektor jam bahkan membeli dua unit jam vintage yang sama, satu untuk dipakai, dan satu lagi sebagai cadangan suku cadang. Ada juga yang hampir tidak pernah mengenakan jam antik mereka. Sebagai gantinya, mereka cukup memutar (wind) jam tersebut setiap beberapa bulan agar mekanismenya tetap terlumasi dan tidak macet.
Waspada Terhadap Merek Kurang Dikenal
Untuk yang baru terjun ke dunia koleksi jam, perlu ekstra hati-hati saat tertarik pada jam vintage dari merek yang kurang dikenal. Jika jam rusak, biaya perbaikannya bisa sangat tinggi, atau malah tidak dapat diperbaiki sama sekali karena suku cadangnya langka. Inilah alasan utama mengapa jam mekanik rata-rata hanya bertahan sekitar 30 tahun dalam penggunaan normal.
Walaupun jam lama mungkin masih berjalan setelah puluhan tahun tersimpan, begitu kembali dipakai secara rutin, risiko kerusakan meningkat drastis karena pelumas sudah mengering dan komponen mungkin sudah aus.
Rahasia Umur Panjang: Servis Berkala
Apa cara terbaik agar jam tangan bisa bertahan lama? Jawabannya sederhana: perawatan rutin. Kerusakan terbesar pada jam datang dari pemakaian sehari-hari. Meskipun kecelakaan bisa terjadi, gesekan antar komponen selama jam beroperasi adalah penyebab utama ausnya parts.
Menyervis jam setiap 5–10 tahun sangat disarankan agar pelumas tetap optimal dan komponen tidak cepat aus. Jika jam Anda sudah mulai terlambat lebih dari lima menit per hari, itu pertanda bahwa waktunya diservis. Namun, terlalu sering membuka jam juga berisiko, kesalahan kecil bisa menyebabkan kerusakan yang tak diinginkan.
Seberapa Sering Jam Harus Diservis?
Beberapa produsen Swiss merekomendasikan servis setiap 3–5 tahun. Tapi secara realistis, interval 5–8 tahun lebih masuk akal, tergantung pada akurasi jam. Untuk merek standar, setiap lima tahun cukup ideal. Sedangkan untuk jam vintage, sebaiknya tidak terlalu sering dibongkar. Cukup keluarkan sebulan sekali, putar secara manual, dan simpan kembali.
Apakah Jam Tangan Vintage Layak Dikoleksi?
Untuk pemula, mengoleksi jam tangan vintage penuh tantangan. Banyak jam tua yang tampil asli di luar, tetapi ternyata terdiri dari parts campuran, movement asli, casing palsu, atau dial yang sudah dimodifikasi. Ini membuat keaslian sulit diverifikasi.
Selain itu, semakin tua jamnya, semakin sulit proses perbaikannya. Jika satu bagian saja, misalnya jarum penunjuk, rusak dan tidak tersedia penggantinya, jam tersebut bisa jadi hanya menjadi pajangan.
Risiko Tinggi pada Jam Tua
Walaupun suku cadang bisa ditemukan, mengganti satu komponen di jam tua bisa merusak bagian lain. Banyak kisah dari kolektor yang menghabiskan banyak biaya karena satu kerusakan justru membuka masalah lainnya.
Jam mekanik ibarat kendaraan, semakin sering digunakan, semakin besar tingkat keausan. Walaupun dirawat dengan sangat baik, tidak ada jaminan bahwa jam akan tetap berfungsi sempurna hingga 40 atau 50 tahun. Untuk pemula, memilih jam modern adalah pilihan yang lebih aman. Selain risiko lebih kecil, biaya perawatan juga lebih rendah.