Halo Lykkers! Pernahkah Anda mengalami kesulitan saat menyalakan mobil, dan langsung bertanya-tanya, "Ada apa ya dengan mobil ini?"
Kami pernah merasakannya juga. Dan ternyata, salah satu penyebab paling umum adalah busi yang sudah aus atau kotor.
Meskipun ukurannya kecil, busi memiliki peran besar dalam menjaga performa mesin mobil tetap optimal. Yuk, kami bagikan pengalaman dan informasi penting seputar busi agar Anda tidak mengalami mogok mendadak di tengah jalan!
Busi adalah komponen kecil yang bekerja menghasilkan percikan api untuk menyalakan campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin. Tanpa percikan ini, mobil Anda tidak akan bisa menyala. Ketika busi mulai aus, kotor, atau tidak bekerja optimal, percikan apinya menjadi lemah. Ibarat mencoba menyalakan api di kayu basah, hasilnya sulit dan tidak stabil.
Busi yang sudah mulai aus atau rusak akan memberikan beberapa sinyal yang bisa Anda rasakan langsung saat berkendara. Berikut beberapa gejala yang paling sering kami alami:
- Mobil terasa lama atau sulit untuk dinyalakan, terutama saat pagi hari atau dalam cuaca dingin
- Mesin sering tersendat atau tidak berjalan mulus, terutama saat idle (diam)
- Konsumsi bahan bakar jadi lebih boros, Anda merasa lebih sering ke pom bensin
- Muncul suara aneh atau getaran dari mesin saat mobil dijalankan
- Lampu indikator check engine menyala di dashboard
Kalau Anda mengalami salah satu atau beberapa dari tanda di atas, ada kemungkinan besar busi mobil Anda sedang tidak dalam kondisi prima.
Kami pernah mengalami kejadian yang cukup menyebalkan. Mobil mendadak susah dinyalakan, dan saat berhasil menyala, suara mesinnya kasar dan tidak stabil. Awalnya kami mengira itu hanya karena cuaca dingin atau bahan bakar yang kurang bagus. Tapi setelah lampu check engine menyala, kami segera membawanya ke bengkel.
Setelah dicek, ternyata penyebabnya adalah busi yang sudah terlalu aus. Setelah diganti dengan yang baru, performa mobil langsung terasa jauh berbeda! Mesin menyala dengan mulus, suara kembali halus, dan mobil pun lebih responsif saat dikendarai. Rasanya seperti mengendarai mobil baru!
Umumnya, produsen mobil merekomendasikan penggantian busi setiap 30.000 hingga 50.000 mil (sekitar 48.000 – 80.000 km), tergantung pada jenis busi dan pola penggunaan mobil. Jika Anda sering mengemudi di lalu lintas padat, di daerah berbukit, atau dalam kondisi cuaca ekstrem, ada baiknya melakukan pemeriksaan lebih sering.
Agar busi tetap awet dan mobil selalu dalam kondisi prima, berikut beberapa tips dari kami:
- Ikuti jadwal servis rutin sesuai rekomendasi pabrik
- Perhatikan perubahan cara mobil menyala dan berjalan
- Jangan abaikan lampu peringatan check engine
- Minta mekanik untuk memeriksa kondisi busi saat servis berkala
Menjaga busi tetap sehat bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga bisa menghemat biaya perbaikan besar di kemudian hari.
Pernahkah Anda mengalami masalah serupa dengan busi mobil? Apa yang Anda lakukan saat itu? Kami ingin mendengar cerita Anda, karena berbagi pengalaman bisa membantu Lykkers lainnya agar tidak mengalami hal yang sama.
Ingat, komponen kecil seperti busi bisa berdampak besar pada keselamatan dan kenyamanan Anda saat berkendara. Jadi, jangan anggap remeh, ya!