Banyak orang mengira bahwa asam lambung dan tukak lambung adalah penyakit yang sama karena gejalanya sering tumpang tindih. Namun, dua kondisi ini sebenarnya sangat berbeda, baik dari segi penyebab, lokasi terjadinya gangguan, maupun penanganannya.
Mengetahui perbedaan antara keduanya sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
- Asam Lambung (GERD) atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi kronis di mana asam dari lambung naik ke kerongkongan karena melemahnya katup bawah esofagus (Lower Esophageal Sphincter/LES). Katup ini seharusnya mencegah isi lambung kembali ke atas, namun jika melemah, asam lambung bisa mengiritasi dinding kerongkongan dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Tukak Lambung atau dikenal juga sebagai ulkus peptikum merupakan luka terbuka yang terbentuk di dinding lambung atau bagian awal usus halus. Luka ini muncul ketika lapisan pelindung di dalam lambung rusak dan asam lambung mulai mengikis jaringan di bawahnya. Infeksi bakteri Helicobacter pylori serta penggunaan obat antiinflamasi seperti NSAID dalam waktu lama merupakan penyebab paling umum dari tukak lambung.
Memang, keduanya bisa memicu rasa nyeri di bagian perut atas. Tapi kalau diperhatikan lebih detail, ada perbedaan pola gejala yang cukup jelas.
1. Gejala Asam Lambung:
- Sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Munculnya rasa asam atau pahit di mulut akibat regurgitasi asam
- Batuk kronis dan tenggorokan terasa perih
- Sulit menelan
- Gejala memburuk saat berbaring atau membungkuk
- Kadang disertai gejala menyerupai sesak napas
2. Gejala Tukak Lambung:
- Nyeri perut seperti digerogoti, biasanya terasa saat perut kosong
- Rasa sakit biasanya muncul saat perut kosong dan bisa sedikit mereda setelah makan atau minum obat antasida
- Sering bersendawa, mual, dan kembung setelah makan
- Nafsu makan menurun
- Dalam kasus berat, bisa terjadi muntah darah atau buang air besar berwarna hitam akibat perdarahan
Penyebab dari kedua penyakit ini sangat berbeda dan perlu diidentifikasi dengan tepat agar pengobatan lebih efektif.
- Asam Lambung dipicu oleh masalah mekanis, seperti melemahnya katup kerongkongan, berat badan berlebih, hingga pola makan dan gaya hidup tertentu.
- Tukak Lambung biasanya disebabkan oleh infeksi H. pylori atau konsumsi obat antiinflamasi dalam jangka panjang yang merusak lapisan pelindung lambung.
Kedua kondisi ini bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tapi juga bisa menyebabkan komplikasi serius bila dibiarkan tanpa pengobatan.
- Asam Lambung yang kronis dapat mengakibatkan peradangan esofagus, penyempitan saluran makanan, perubahan sel menjadi prakanker (Barrett’s esophagus), hingga risiko kanker esofagus.
- Tukak Lambung bisa menyebabkan perdarahan internal, lubang pada dinding lambung (perforasi), hingga penyumbatan saluran pencernaan yang berakibat fatal.
Dokter biasanya mengandalkan riwayat medis pasien, pola gejala, serta beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis.
- Endoskopi digunakan untuk melihat langsung kondisi dinding kerongkongan, lambung, dan usus halus.
- Untuk tukak lambung, biasanya dilakukan tes infeksi H. pylori melalui napas, darah, tinja, atau biopsi.
- Pada kasus asam lambung, bisa dilakukan pengukuran kadar asam (monitoring pH) atau manometri untuk menilai kekuatan otot katup kerongkongan.
Menurut Dr. Marco G. Patti, dalam ulasan terbarunya mengenai evaluasi GERD, "Diagnosis GERD memerlukan pendekatan multidisiplin yang menggabungkan riwayat klinis, respons terhadap terapi, dan pemeriksaan diagnostik khusus seperti endoskopi, manometri, dan pemantauan pH."
Penanganan asam lambung berfokus pada perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, menghindari makanan pemicu, serta menggunakan obat penghambat produksi asam seperti PPI atau H2 blocker. Pada kasus parah, prosedur pembedahan bisa dipertimbangkan.
Sementara itu, tukak lambung harus ditangani dengan menghilangkan penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi H. pylori, kombinasi antibiotik dan obat penurun asam digunakan. Jika disebabkan oleh konsumsi NSAID, maka penghentian obat tersebut sangat penting. Obat pelindung lambung juga diberikan untuk mempercepat penyembuhan luka.
Walau gejala asam lambung dan tukak lambung tampak mirip, keduanya sangat berbeda dalam hal penyebab, lokasi, dan pengobatan. Mengetahui perbedaannya bisa membantu mendapatkan terapi yang tepat dan mencegah komplikasi berbahaya. Jika Anda mengalami nyeri di perut bagian atas, heartburn berkepanjangan, atau gangguan pencernaan yang tidak kunjung hilang, segera konsultasikan ke dokter spesialis saluran cerna untuk evaluasi yang akurat dan perawatan yang optimal.